December 1 at 9:23pm
malam pak, saya mahasiswi dkv untar, waktu itu pernah ikut seminar bapak. saya mau tanya ttg graphic design pak. saya kan masih calon designer, dlm artian belum lulus S1, tp saya mau coba utk kerja di bidang design, untuk saat ini berniat freelance. tp saya tdk ada koneksi, dan pengetahuan saya jg blm banyak ttg branding. pak, kalau boleh tau, pertama kali memperkenalkan karya saya itu bgm ya? dan branding itu seperti membuat logo, layout, dsb nya ya? klo boleh tau, bagaimana ya pak kalau mau mulai kerja di bidang ini tp yang pas untuk mahasiswi design yang tgsna byk, bgm utk memulai, bgm cara mendpt koneksi, bs tdk kalau pkrjaannya itu dilakukan lewat media internet saja?
sori ya pak kalau banyak tny. =) thankyou buat penjlsn nya.
Rita.
Surianto Rustan
(Jawaban ini dijawab di sini karena tidak bisa dijawab langsung kepada penanya di Fb, karena penanya ternyata belum ‘friend’ Surianto Rustan, sehingga kolom untuk me-reply tidak tersedia, bahkan tidak diberi akses untuk melihat profil yang bersangkutan).
Sebaiknya untuk mahasiswa / pemula disarankan untuk mengerjakan proyek2 desain apa saja. tujuannya agar ada latihan/praktek yang sering dan terus-menerus. misalnya unit kegiatan mahasiswa mau mengadakan malam keakraban, kamu inisiatif membuatkan posternya, fliernya, undangannya, dll, atau muda-mudi gereja kamu mau mengadakan acara ziarah, segera inisiatif membuatkan promotional items-nya, atau tante kamu mau buka usaha toko kue, kamu buatkan brosurnya, iklannya, dll. seperti itu. Jadi yg dikejar adalah supaya kamu bisa latihan sebanyak-banyaknya tanpa terlebih dulu memikirkan bayarannya.
Karena profit itu tidak hanya uang. bagi pemula, profitnya berupa pengalaman, dapat channel/link, kalau desainmu bagus, bisa dapat promosi gratis dari klien mulut-ke-mulut. Koneksi dengan banyak klien dimulai di sini dan ingat, tidak ada yang instan! semuanya butuh proses, seperti seorang bayi/anak kecil, tidak bisa dipaksakan untuk langsung bisa jalan dan berlari, tapi apa? latihan, latihan, latihan.
Kita kebanyakan melihat orang lain setelah dia sukses (sekarang), tapi kita tidak tahu jatuh-bangun betapa keras usaha & perjuangannya (dulu). sekali lagi, tidak ada yang instan!
Mengenai promosi diri (termasuk personal branding), banyak hal yang bisa dilakukan. Tadi saya sudah terangkan yang pertama: inisiatif kerjakan proyek apa saja, sehingga makin banyak orang kenal kita, “oh, si Rita, yang jago desain itu ya?”,
kedua: bikin online portfolio, kumpulkan semua tugas & karya2mu, potret/scan, upload semua ke website, blog, forum, Fb, dll. cari aja yg gratisan seperti wordpress / deviant art, itu saja sudah cukup. Sehingga makin banyak orang tau tentang dirimu dan hasil karyamu.
ketiga buat kartu nama yang bagus, cetak yang banyak, sebarkan secara luas,
keempat, berkomunikasi secara sopan dan berhubungan baik dengan siapa saja, tunjukkan percaya dirimu (asal jangan keterlaluan), mana tau orang itu nantinya jadi klien kita?
kelima, belajar/kuliah yang rajin, jangan malu untuk bertanya dan belajar dari orang lain, dosen, teman yang jago, dan siapapun.
keenam, bergaul mengikuti kegiatan2 / event2 desain, seni rupa, dll, karena di situ kita akan ketemu dengan tokoh2 desainer / seni rupa, bahkan mungkin kita bisa belajar dari mereka. Ikuti seminar, talkshow, pameran, dll.
kalau kualitas desain dan kualitas pribadi kita bagus (termasuk berkomunikasi baik dengan orang lain, kinerja baik, rajin dll.), dengan sendirinya nanti uang menyusul masuk. jangan belum apa2 sudah mikirin uang terus padahal kemampuan desain masih nol, sikap & kinerja masih minus, malas, berpuas diri, kasar, keras kepala, dll. Jadi di bidang desain menurut saya sih tidak ada yang instan, tidak bisa disamakan dengan bidang perdagangan misalnya, jual beli mobil, tanah, jual beli hape/BB, buka toko, jual makanan, dll. Lha, bahkan kalau buka toko pun calon pembeli akan lari kalau si penjual/pelayannya ketus/kasar atau barang2nya berkualitas murah tapi dikasih harga mahal.
menganai pekerjaan yang dilakukan lewat media internet saja, saya pernah mengalami tapi sebatas proyek desain website. saya pernah mengalami tidak pernah berjumpa dengan sang klien, bahkan tandatangan kontrak saya datang ke kantornya tapi hanya bertemu dengan sekretarisnya :). jadi mungkin saja tapi hanya sebatas pekerjaan2 berskala kecil, sedangkan untuk pekerjaan2 besar seperti branding, dll, tatap muka dengan klien adalah sebuah keharusan.
Demikian jawaban singkat saya, mudah2an berguna bagi semua.
Salam suxes!
Surianto.