Fri, Jan 17, 2014 at 12:58 AM
Dear Pak Rustan, Salam Sejahtera untk bapak.
Hmm..saya mulai saja ya pak..maaf kalau saya ngirimnya malam2…habis saya kepikiran terus. Begini pak, sekarang saya bekerja sbagai tenaga in-house desain grafis di sebuah perusahaan di surabaya. Saya sadar bahwa faktanya, In-house itu tidak lebih sebagai tukang, karena kita di gaji. Perusahaan tidak menggaji kita karena analisa berpikir kita, melainkan ‘hasil’ dari kerja kita (hasil desain = komoditas). Jelas secara hati nurani sangat kontradiksi dengan peran sebagai seorang desainer. Namun saya yakin, ini hanya soal waktu saja bahwa suatu saat saya bisa mendesain dengan sebenar-benarnya artinya ada riset, ideation, kolaborasi, dan proses yang lain dalam menghasilkan sebuah karya desain.
Dan sekarang ada beberapa teman kantor saya yang ingin membuat logo dan identitas usahanya. Saya pikir inilah kesempatan saya untuk menunjukkan, dan mengarahkan mereka pada bagaimana desain yang berkualitas itu. Masalahnya adalah pertanyaan awal mereka selalu “berapa harga untuk membuat sebuah logo, kalo bisa jangan mahal2 ya, usaha saya kan masih kecil”. Jawaban saya selalu mengalihkan perhatian mereka dengan berkata “Anda isi dahulu pedoman kreatif saya dengan selengkap2nya”. Nah sekarang setelah mereka mengisi pedoman kreatif saya malah bingung, berapa ya harga yang harus mereka bayar untuk jasa saya??? Jujur saya sangat sulit pak untuk bicara harga desain, karena saya sering berpikir bahwa desain itu sebenarnya sangat sukar dinilai dengan uang. Namun kalau saya tidak bisa mengatakan harga nominalnya, saya kuatir lama-kelamaan malah menjadikan dibenak mereka dan semua orang bahwa desain itu gratis!. Apa saya harus bilang”berapa budget anda, untuk ini diluar biaya cetak”
Tue, Mar 28, 2017 at 11:44 PM
Pasar/industri Desain grafis sudah tidak seperti dulu lagi Mas, sudah tidak seksi. Makin murah dan makin tidak dihargai. Semua itu disebabkan oleh berbagai macam hal, terutama: TEKNOLOGI. Pesatnya perkembangan teknologi software/apps & web, menyebabkan semua orang bisa jadi ‘desainer instan’. ‘Mendesain’ cukup pakai smartphone, pakai puluhan apps gratis, yang isinya template & clipart siap pakai, dalam sekejap ‘desain’nya jadi. Teknologi itu menjadi awal timbulnya fenomena2 negatif lainnya, seperti: kontes desain, desain murah & desain graTis, dan timbulnya mindset & mitos2 salah tentang desain grafis yang bisa dibaca di: http://www.suriantorustan.com/bukamata-3-mitos-fakta-desain-grafis
Di tengah arus besar mindset masyarakat seperti di atas, bagaimana saya bisa meyakinkan orang soal value? Soal kualitas? Soal proses? Soal harga?
Sudah sejak tahun lalu saya susun presentasi mengenai fenomena desain grafis yang menyedihkan ini. Rencananya akan saya tulis secara lebih lengkap, nanti kalau sudah selesai akan saya publish di medsos. Jadi maksud saya, nanti jawaban saya soal harga/tarif, dll., mengacu pada tulisan tersebut. Jadi akan didapat gambaran yang jelas & menyeluruh soal fenomena desain grafis ini.