12 CIRI EKONOMI DIGITAL & DAMPAKNYA BAGI DESAINER (bagian 2)

Penulis: Surianto Rustan

4. MOLECULARIZATION/menjadi molekul kecil

Gambar: Vectorstock

Organisasi & birokrasi berskala besar & masal digantikan oleh molekul (perorangan atau cluster/kelompok kecil). Karena yang besar lebih kaku, sulit berubah, mudah kena imbas, sedangkan molekul sifatnya lebih gesit, fleksibel, dan mandiri.

Molecularization juga diberlakukan untuk konten, yaitu “On Demand”. Dari keseluruhan produk, kita bisa membeli sebagian kecil yang diinginkan saja, jadi lebih murah.

Contoh:

– Supermarket: Hypermart, Hero, Giant, Ramayana, Matahari, Lotus, Debenhams menutup gerai-gerainya, sebagai gantinya, Minimarket: Indomart, Alvamart menjamur sampai ke desa-desa.

– Yang dulunya acara TV sudah ditentukan oleh stasiunnya, kini dengan Video on Demand kita bisa memilih sendiri acara yang diinginkan. Di bidang pendidikan: dengan Study on Demand secara online kita bisa pilih sendiri mata pelajaran & jadwal sekolah yang dikehendaki.

Dampak di dunia desain:

– Bekerja sebagai freelancer/agensi kecil makin tren, karena fleksibel & bisa maju dengan gesit. Tidak terlalu kena dampak ekonomi makro seperti yang dialami agensi-agensi besar.

– Desainer individual (molekul) bisa bekerja (remote working) dengan individual-individual lain (IT, marketing, dll) sebagai 1 tim (cluster/kumpulan molekul). Mereka tetap bekerja di tempat masing-masing.

– Sistem print On-Demand pada digital printing memungkinkan kita mencetak satuan, tidak seperti offset yang sekali cetak jumlahnya ribuan. Menerbitkan buku sendiri jadi amat mudah.
___

5. INTEGRATION/INTERNETWORKING

Gambar: iStock

Di era ekonomi digital, tidak ada perusahaan yang bisa survive tanpa kerjasama dengan pihak lain, kolaborasi menjadi syarat mutlak. Kolaborasi bisa melebur batas-batas antara perusahaan dengan supplier, dengan pelanggan, bahkan dengan pesaing! Contohnya Bluebird berkolaborasi dengan Gojek.

Sharing Economy menjadi suatu yang umum, di mana perusahaan platform tidak perlu memiliki aset, cukup menyewa dari pemilik aset tersebut. Contoh: Airbnb dan Gojek adalah platform yang tidak memiliki aset sendiri. Airbnb tidak punya kamar, Gojek tidak punya motor, mereka menyewa dari pemiliknya masing-masing.

Tidak cuma aset berupa benda, tapi aset berupa orang/tenagapun bisa disewakan, istilahnya: Outsourcing. Ada juga proyek yang dikerjakan online oleh banyak orang:
Crowdsourcing/Crowdworking.

Dampak di dunia desain:

– Desainer freelance bisa menerima pekerjaan apapun, bukan untuk dikerjakan sendiri, tapi bekerjasama dengan freelancer lain yang ahli di bidangnya.

– Kontes desain adalah contoh Sharing Economy yaitu Crowdsourcing. Perusahaan Platform misalnya sribu.com/99designs mempertemukan pihak yang butuh desain, dengan para desainer dari seluruh dunia.

– Layout, logo, icon, huruf, foto, ilustrasi, 3D, animasi, hingga video, semua juga termasuk aset. Siapapun yang butuh desain instan, bisa ke platform seperti Envato/CreativeMarket/Graphicriver untuk membeli (menyewa) beragam aset. Para pembuat aset yang menyebut dirinya “Creator” ini di Indonesia populasinya banyak sekali.
___

6. DISINTERMEDIATION/menghapus pihak perantara

Gambar: Nikki Ritmeijer

Menyingkirkan middleman/pihak perantara di antara produsen & konsumen untuk menekan harga & efisiensi. Perantara bisa berupa: agen, wholesaler, distributor, retailer, broker.

Contoh: perusahaan Apple menjual produknya langsung ke konsumen lewat Apple Store, toko yang dikelola oleh Apple sendiri, sehingga tidak dibutuhkan reseller. Perusahaan rekaman/label sebagai pihak perantara tidak dibutuhkan lagi, pemusik sekarang bisa merekam sendiri musiknya di komputer, mempromosikan & menjualnya di Youtube, Spotify, dll.

Kini ada REINTERMEDIATION, yaitu pihak perantara berbentuk baru yang mempertemukan produsen & konsumen. Biasanya berbentuk platform virtual, contohnya: Traveloka, Tokopedia, dll.

Dampak di dunia desain:

– Dari sudut pandang tertentu, desainer freelance yang bekerja untuk klien langsung berarti tidak ada perantara. Tapi jika desainer bekerja di agensi, agensi itu bisa disebut intermediator/perantara antara desainer dan kliennya.

Bersambung ke bagian 3.

Lihat bagian 1.

_____

Kalau mau share konten ini, baik sebagian maupun seluruhnya boleh saja, asal menyertakan nama penulis & referensi. Terima kasih atas pengertiannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *